Friday 28 June 2013

Pendakian Gunung Papandayan Juni 2013


Termasuk Kategori

by Novan D. Cahyono 2 comments



Sebenarnya hari Rabu (12/06) kami ditawari teman saya Rohman untuk mendaki gunung Papandayan yang mungkin adalah solusi lain dari habisnya kuota untuk naik ke uncak gunung Gede. Saya setuju saja, karena akhir pekan ini akan sangat merugikan jika dihabiskan dengan menyendiri di kost-kostan. Keyakinan ini ditambah lagi dengan kamera pentax k-5ku yang lumayan agak menganggur ku endapkan di dalam tasnya. Hari Jumat kita berangkat dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Purwakarta yang terletak di Kota Industri Bukit Indah.  

sebelum pendakian
Bersepuluh kami (Pak Dedy S., Syafwan Alfajri, Aditya dc, Oktafri N, Heri F, Alghifary, Pak Budi H. dan Saya ) termasuk dua orang anak seusia anak kelas 3 SD (Rayan dan Zidan) kami berangkat menuju kota Garut. Dengan menggunakan dua mobil Avanza dan Xenia putih, masing-masing Aditya dan Saya menyetir Mobil tersebut. Pemberhentian kami adalah Rumah Makan Ampera ke-2 arah Garut setelah keluar dari Tol Purbaleunyi.  Setelah itu kami lurus sampai ke Kaki Gunung Papandayan.
terminal yang difoto pagi harinya
Dua mobil kami diparkir di depan rumah Pemandu Gunung.  Selanjutnya kami diantar menggunakan kendaraan Pick-up.  Waktu itu menunjukkan pukul  10 Malam. Jalan menuju Kaki gunung yang merupakan terminal tempat berkumpul pendaki menginap sangat sepi. Waktu tempuh kami 45 menitan. Tiga tenda didirikan di bawah pohon yang searah dengan angin. Dan Masak memasak pun dimulai.
Masak memasakpukul 11 malam
Aku tak mengerti cara mendirikan tenda, sehingga aku hanya bias membantu mereka dengan meneranginya. Kegiatan malam yang pendek itu ditutup dengan Tidur yang tidak begitu pulas. Aku bukan seorang pendaki, waktu itu tak banyak persiapan yang ku bawa. Aku gak bawa sleeping bed, matras, senter, pisau.  Pemula yang nekat. Buntut kenekatan itu aku menjadi sangat kedinginan di pagi harinya.
Tempat penitipan barang

Gunung Papandayan terakhir mempunyai status siaga tanggal (5/5/2013) dan kami naik puncak gunung itu pada tanggal 15 Juni 2013. Yang kali pertama saya bayangkan sewaktu Hiking itu adanya Pos-Pos setiap jarak tempuh. Tetapi disana tidak ada. Gunung itu meletus membuatnya tak mempunyai kawah yang utuh lagi. Gunungnya tinggal Separuh. Sehingga untuk meraih puncak kami harus memutar cukup jauh dan curam dengan derajat  naik 70-80 derajat.

Sungguh sangat curam. sehingga dengan ketinggian 2.622 mdpl kami cukup ngos-ngosan dan sering berhenti beberapa menit untuk mengambil nafas lega.
Awal pendakian kami melihat hanya batu-batuan sepanjang mata memandang, sedikit-sedikit didominasi  oleh asap uapan belerang panas.  Tujuan kami memang menuju puncaknya yang hamper tiga ribuan meter. berikut gambar gambar yang diambil untuk bagian gunung yang berupa bebatuan :
  
Pak Dedy
Daerah bekas aliran dan Letusan

Setelah itu, kami masih harus naik lagi dengan tanjakan 70 derajat. Kira-kira hanya berjarak seratus meter dengantanjakan tersebut, akhirnya kami sampai dengan apa itu namanya Hutan Mati, konon, cerita sampai menjadi hutan karena beberapa tahun lalu tepatnya tahun 2011 pernah terjadi letusan. Letusannya tidak begitu besar. Namun, awan panasnya tertiup angin dan menutupi sebagian hutan yang lebat, so jadilah hutan mati seperti  gambar ini. Dan setelahnya baru kami menuju hutan yang sebenarnya.

Hutan Mati
Gunung itu cukup sepi oleh para pendaki.  Jadi hutan nampak menjadi liar dan lebat. Sesekali kami kehilangan yang lain yang lebih dahulu berada di depan.  Suara “hoi” “hoi” sahut menyahut agar yang di depan menunggu yang dibelakang agar bersama-sama. Hal ini supaya kami tidak terpecah pecah jalur pendakian.  Jalur pendakian tahap awal memang berupa batu batu yang tanjakannya sangat curam. tak ada jalur pasti, sehingga kami butuh pemandu. Namun pemandunya sangat cepat melangkahkan kaki-kakinya, karena beban yang ia bawa juga sedikit ia menjadi lincah. Sehingga kami pun mau tidak mau harus menyesuaikan diri untuk menyelaraskan langkah agar sampai bersama-sama.


Tingkat kecuraman yang hamper 80 persen telah dilewati sehingga sampailah kita ke tempat yang namanya TEGAL ALUN, apakah itu tegal alun ?, 
Plang Papan Memasuki Kawasan Tegal Alun
pandanganku langsung plong dan mungkin ada sensasi rasa syukur yang mendalam. Karena khususnya, saya, baru kali ini dalam hidup bias menemui, menginjakkan kaki ke tempat yang indah, sejuk dan megah itu. Saya juga amat bersyukur bias pipis di tempat itu. Hamparan tanaman edelweiss yang sedang mekar juga menambah sensasi haru teman-temanku yang mungkin bias menghadirkan tetes air mata. “Luar Biasa”.
Gambar yang diambil tegal arum, ladang edelweiss. SubhanAllah, di tempat ini pula saya bisa merasakan Sholat Dhuhur dengan nikmat, di Surga Papandayan. Alhamdulillah.
Break sejenak di Surga Papandayan
Dari Tegal Alun, Kami bergegas menuju puncak yang jaraknya 2 jam. dengan lintas medan mbasak-mrasak sangat sempit dan banyak semak belukar serta tanjakan maut kanan kiri jurang. byeeeh akhirnya kami sampai dengan wajah terkejut. pikir saya "Mana Kawahnya", puncaknya ternyata hanya pohon yang bertuliskan plang Puncak seperti hasil gambar di bawah ini. sebetulnya saat mencapai puncak banyak ucapan Yes dari dalam hati plus kekecewaan. kokbegini puncaknya, hanya diwakili pohon. biyeuuuh.. akhirnya saya tidur untuk beberapa menit di puncak, karena memang tidak ada yang bisa di lihat. jurang pun tertutup kabut.
Puncak
Foto Bersama (Saya - Hijau)
Dari pengalaman pertama naik gunung yang bisa di bilang seru dan heboh ini saya mendapatkan beberapa pelajaran :
1. Manisnya hidup didapat setelah kita berusaha melangkah sebisa mungkin, sekontinyu mungkin dengan lingkungan yang mengarahkan kita ke sana.
2. Hasil akhir itu mungkin tidak selalu yang terbaik, tetapi prosesnya bisa jadi akan sangat indah untuk dijadikan sejarah untuk dikenang maupun diceritakan.
3. Janganlah meninggalkan teman saat dalam perjalanan.

Share this post:
|
Comments 2 comments
Bagaimana menurut kamu ? Subscribe to my feed


WIE said...

assalamualikum wr.wb..
selamat sore..
mas boleh sharing nomor telepon pemandunya?
kami rencana akan ke Gunung Papandayan minggu ini..
terimakasih ya

welly
w.tamrin@gmail.com

Novan said...

wa'alaikum salam pak Welly .. nanti saya beri nomor pemandu beserta detilnya... bisa di e-mail ke ms.novan@gmail.com.

Post a Comment

Saya Novan Dwi Cahyono , tidak akan sanggup untuk membuat negara menjadi bangkrut karena secara substansial aku tidak membayar dimuka untuk pengabdianku.


------------- Penyejuk Hati -----------
Pelayanan yang kita berikan kepada sesama itu sesungguhnya, sewa yang kita bayar untuk tempat di bumi ini. Jelaslah manusia itu menempuh perjalanan bahwa maksud dunia ini bukanlah untuk memiliki dan mendapatkan, melainkan untuk memberi dan melayani.

Program Baru

New Cool Tools !
Novs Creator (600Kb) , tools portable (tanpa install) multifungsi yang membuat computer system Windows bebas worm tanpa antivirus dan sejenisnya hanya dengan beberapa sentuhan. Membuat pengguna semakin pintar dengan Win@os, include : shell portable(command prompt), Autoruns, Rootkit Unhooker, Bobo Regedit. download , passwordnya : "infonovan" tanpa kutip, coba kehandalannya!

Subscribe feeds rss Berlangganan Artikel

Ketikkan E-mail Anda di sini untuk berlangganan artikel

Kategori Teknologi 2009 - 2010

Kategory

Subscribe Posting terakhir

Langganan komentar Komentar terbaru

Join in this Site


Berbincang