Disini, saya berbagi pengalaman sedikit bahwa kuliah di Universitas Terbuka Indonesia. Namanya saja Universitas Terbuka. dari kata terbuka kita mengatakan bahwa ilmu adalah milik semua orang dan harus disampaikan ke semua orang. Tuhan memberikan ilmu kepada semua orang secara gratis, begitu pula kita juga harus memberikan kepada semua orang dengan cuma-cuma. saya mengambil English literatur (Sastra Inggris Linguist) yang kebanyakan murid-muridnya tersebar di seluruh dunia. asia, afrika, eropa bahkan amerika bahkan dosennya ada yang saat mengajar di TUTON, beliau pada saat yang sama sedang di Luar Negeri mengambil Doktoral. jika dibandingkan dengan jurusan yang lain yang hampir semuanya bertempat tinggal currently di dalam negeri, saya sungguh beruntung mempunyai teman teman yang berasal dari Indonesia yang bekerja menjadi TKI. TKI di sini bukan menjadi seorang pembantu, TKI bisa menjadi seorang dokter atau tenaga ahli yang pasti tenaga jasa yang luar biasa. bahkan anak seorang duta besar pun kadang kuliah di UT. berteman hanya sekedar bertukar pengalaman karena mereka telah berada di negeri orang terlebih dahulu. sepanjang ini cukup menyenangkan. zaman memang sudah berubah. tetapi kita nggak boleh ikut-ikutan arus karena meskipun sudah zamannya arus internet yang tumpah-tumpah. kita setidaknya tetap menghormati dan memberikan perhatian kepada orang-orang di sekitar kita, dengan secukupnya.

Yang menarik lainnya adalah biaya UT adalah tergolong murah untuk sekelas Universitas Negeri di Indonesia yang terbukti diakui di Luar Negeri jika akan mengambil S2/postgraduate. Yang menarik kami
adalah kita belajar sendiri, saya melihatnya sebagai sebuah tantangan. di saat sahabat-sahabat kita sedang asik bermain. ataupun sedang travelling. kita intend diri di sebagian kecil waktu untuk learn buku teks UT. hahaha itulah menariknya challence. seorang pejabat di kementerian keuangan said that orang yang berkuliah di ut adalah orang-orang pilihan. karena ia belajar berjuang di antara sekian banyak orang yang malas, namun malas itu wajar jika memang tidak pada tempatnya. seorang Kepala Kantor Kepabeanan dan Cukai saja dulunya ada yang menempuh pendidikan manajemen UT dengan susah payah dan akhirnya lulus juga. Saya mengambil Sastra yang mungkin pandangan saya tahun 2010 kemarin karena indonesia memang akan menghadapi ASEAN Economic Community dan itu merupakan prediksi saya yang saya harus membantu orang di daerah saya agar tidak dijebak oleh orang asing dengan cara menguasai bahasanya. bukan hanya sekedar sertifikat, tetapi Ijasah, karena sertifikat hanya berumur kurang dari 3 tahun, namun Ijazah adalah berlaku seumur Hidup. berkenaan dengan itu, saya juga sedang kuliah di STAN kampus terkeren di Indonesia dengan kurikulum khusus.