Meskipun dalam keadaan gelap, di setiap rumah, rumah yang besar besar. Rumah itu dihuni orang orang yang sangat pandai, pandai menjawab soal, pandai membenarkan, pandai mencari uang, maupun pandai dan mengerti. tetapi dari tanda-tanda yang ditimbulkan. Apakah dengan pengingat waktu (alarm) itu akan mati sendiri setelah berbunyi cukup lama. Sangat bervariasi, hingga menimbulkan tidak dikenalinya asal suara dari mana rumah atau kamar siapa. Namun, kali ini cukup berbeda bung, tiba-tiba teringat pesan sms dari seorang sahabat dari kampung.
" Sek tas tangi ta, wong gedhe rek pancen lek tangi iku biasane awan-awan".
(baru bangun ya, orang gedhe pasti kalau bangun itu kesiangan)
jleb. sepotong pesan itu bisa jadi adalah tamparan keras yang membuat pipi merah selama berminggu-minggu. kata-kata itu juga merupakan vitamin bagi setiap orang yang faham betul dengan istilah wong gedhe dan wong cilik. Nah ketika biasanya kita tidak mendengar suara alarm bersahutan, biasanya kita telah menjadi wong gedhe. Namun, kebalikannya tidak berlaku, yaitu ketika kita mendengar mereka sama-sama berdering, tidak bisa dikatakan sebagai wong cilik, tetapi kebanyakan adalah mereka asalnya.
Post a Comment